Aggregator musik adalah salah satu istilah yang kerap muncul di industri musik digital. Tapi ternyata, masih banyak yang belum memahami apa itu aggregator musik dan kenapa kamu, sebagai musisi, mungkin membutuhkannya.
Di era yang serba digital ini, lagu yang bagus saja tidak cukup bagi seorang musisi untuk meraih kesuksesan. Strategi distribusi yang tepat juga menjadi faktor penting dari kesuksesan musisi, terutama musisi indie.
Salah satu istilah yang kerap muncul di dunia distribusi musik adalah aggregator musik. Tapi sebenarnya aggregator musik itu apa, sih? Dan kenapa aggregator musik penting bagi musisi, khususnya indie?
Lewat artikel ini, kita akan kupas tuntas tentang aggregator musik adalah: pengertian aggregator musik, cara kerja aggregator musik, manfaatnya untuk musisi, termasuk bagaimana memilih aggregator musik yang tepat untuk karyamu.
Yuk, simak penjelasannya!
Aggregator musik adalah pihak ketiga yang membantu musisi mendistribusikan lagu mereka ke berbagai platform streaming digital seperti:
-Apple Music
-TikTok
-Youtube Music
-Joox
-Deezer
-Amazon Music
-dsb
Sederhananya, aggregator musik adalah jembatan antara kamu dan semua platform musik digital. Tanpa aggregator, kamu harus upload lagumu satu persatu ke setiap platform. Dan itu ribet banget!
Beberapa contoh aggregator musik terbaik di tahun 2025 adalah DistroKid, TuneCore, CD Baby, Gallery Vision (gratis biaya pendaftaran dan cocok untuk musisi indie).
Bisa dibilang aggregator musik adalah cara praktis bagi musisi untuk upload lagu ke Spotify, Apple Music, Joox, dan platform streaming digital lainnya.
Adapun cara kerja aggregator musik, biasanya sebagai berikut;
1. Daftar ke platform aggregator
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih platform aggregator musik dan melakukan pendaftaran. Jika kamu mencari platform aggregator yang pendaftarannya mudah dan gratis, kamu bisa mencoba Gallery Vision.
2. Unggah dan lengkapi metadata lagu
Selanjutnya, unggah lagu ke platform aggregator musik dan lengkapi meta datanya, seperti judul, artis, sampul, genre dan lainnya.
3. Distribusi lagu ke platform streaming
Kemudian, kamu bisa memilih platform tujuan distribusi yang kamu kehendaki. Tanpa tunggu lama, Gallery Vision akan membantu mendistribusikan lagumu ke semua platform tersebut, maksimal hanya dalam waktu 48 jam.
4. Pengumpulan royalti dari streaming
Ketika lagumu sudah terunggah dan didengarkan banyak orang, platform aggregator musik akan mengumpulkan data performa dan royalti dari streaming karyamu.
5. Penarikan royalti
Dari data performa tersebut, royaltimu akan dibayarkan secara berkala dan kamu bisa melakukan penarikan pendapatan kapan pun kamu mau.
Platform aggregator musik biasanya mengenakan sistem bagi hasil dari royalti tersebut. Besarnya pun beragam, tergantung pada kebijakan masing-masing.
Tentu saja aggregator musik itu penting. Khususnya bagi musisi independen.
Aggregator musik membantu musisi untuk menjangkau pendengar global tanpa harus tergantung label.
Perlu dicatat, aggregator musik bukan label musik. Melainkan fasilitator distribusi.
Keuntungan menggunakan aggregator untuk mendistribusikan musik adalah hak cipta dan kendali karya tetap di tangan musisi sepenuhnya. Terutama jika kamu memilih aggregator non-eksklusif seperti Gallery Vision.
Keuntungan menggunakan aggregator musik Gallery Vision bagi musisi seperti kamu adalah sebagai berikut:
– Distribusi otomatis ke puluhan platform streaming
– Proses pendaftaran gratis dan praktis
– Upload lagu kurang dari 48 jam dan bisa dilakukan dari rumah
– Hak cipta 100% milik kamu
– Bisa rilis lagu sebanyak yang kamu mau (unlimited release)
– Royalti maksimal hingga 80%
– Laporan royalti yang transparan
– Banyak fitur menguntungkan seperti playlist pitching, pre-save link, smartlink tracking, dan monetisasi YouTube
– Tidak terikat kontrak eksklusif
Jika kamu masih bertanya apakah kamu butuh aggregator musik?
Coba jawab pertanyaan berikut:
Apakah kamu ingin lagumu masuk ke Spotify, Apple music, Youtube music, Joox dan platform lainnya?
Dan mendapatkan penghasilan dari streaming karyamu?
Tapi, malas ribet urus upload satu-satu ke platform streaming?
Kalau jawabanmu “ya”. Maka, kamu butuh aggregator musik!
Mungkin setelah yakin bahwa sebagai musisi kamu butuh aggregator musik, muncul pertanyaan baru, yaitu; apa aggregator musik terbaik yang bisa kamu pilih?
Sebenarnya, ada banyak pilihan aggregator musik yang bisa membantumu mendistribusikan musikmu. Yang perlu kamu ketahui, setiap platform aggregator memiliki kebijakan masing-masing.
Aggregator musik bisa bersifat gratis, tapi ada juga aggregator musik yang berbayar, tergantung model bisnisnya. Pilihlah platform aggregator yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu.
Sebagai panduan, berikut telah kami rangkumkan apa saja perbedaan platform aggregator musik gratis dan berbayar secara umum.
1. Tidak ada biaya awal
2. Pembagian royalti 60-90% untuk musisi
3. Kontrak non-eksklusif
4. Cocok untuk musisi pemula dan indie
1. Biaya mulai dari $10/tahun
2. Royalti 100% untuk musisi
3. Kontrak non-eksklusif
4. Cocok untuk musisi mapan dan professional
Nah, supaya kamu lebih mudah memilih, berikut daftar aggregator musik terbaik di Indonesia tahun 2025 ̶ baik yang gratis maupun berbayar.
-DistroKid dengan biaya mulai $22.99/tahun.
-TuneCore dengan biaya per rilis mulai dari $14.95/single dan $49.99/album.
-CD Baby dengan biaya rilis mulai dari $9.95/lagu.
-Gallery Vision. Distribusi gratis tanpa batas maksimal lagu, tanpa potongan kontrak, dan royalti maksimal.
-Amuse. Aplikasi distribusi asal Swedia yang memiliki versi gratis.
-Routenote. Platform aggregator musik yang juga memiliki opsi gratis.
Aggregator musik adalah kunci penting buat kesuksesan distribusi lagu di era digital. Tidak berlebihan jika dibilang bahwa setiap musisi indie membutuhkan aggregator musik untuk mengepakkan sayapnya di industri musik digital.
Sebab, tanpa aggregator musik, proses masuk ke platform bisa lebih rumit dan makan waktu. Waktu emas untuk mengunggah lagu bisa terbuang sia-sia.
Dengan memilih aggregator yang tepat seperti Gallery Vision, kamu bisa rilis lagu lebih cepat, menjangkau lebih banyak pendengar, dan tetap pegang hak penuh atas karyamu.
Jadi, apakah kamu sudah siap menjadi musisi indie yang sukses di 2025?
Distribusikan lagumu dengan Gallery Vision sekarang!
Q: Apa itu aggregator musik?
A: Layanan yang membantu musisi untuk melakukan distribusi lagu ke berbagai platform digital.
Q: Apakah aggregator musik gratis itu aman?
A: Ya! Selama kamu memilih aggregator musik yang legal, terpercaya, dan transparan seperti Gallery Vision.
Q: Apakah saya tetap punya hak atas karya saya?
A: Tentu! Platform aggregator musik hanya membantu distribusi, bukan pemilik lagu.
Share your thoughts